Header Ads

Film Baru Wregas, Para Perasuk Tampilkan Maudy dalam Trance Mistis

Firslook para pemain film "Para Perasuk" Foto: Instagram/@wregas_bhanuteja

Jakarta - Setelah sukses mengguncang jagat perfilman lewat “Penyalin Cahaya” dan “Budi Pekerti”, sutradara Wregas Bhanuteja kini bersiap merilis film terbarunya yang berjudul “Para Perasuk”. Dalam momen yang dinanti ini, Rekata Studio akhirnya merilis tampilan perdana dari film bergenre drama supernatural tersebut.

Foto-foto yang dirilis menyuguhkan nuansa mistis yang kental, dengan latar kampung yang menyimpan tradisi kesenian unik dan dengan kerasukan sebagai bagian dari budaya kolektif. Penampilan para pemain pun tak kalah mencuri perhatian, terutama Maudy Ayunda yang tampil sangat berbeda dari peran-perannya sebelumnya.


Dalam salah satu foto di akun Instagram Wregas Bhanuteja, Maudy terlihat tengah kerasukan, tubuhnya menapak ke tanah, wajahnya kosong, dan rautnya seperti kehilangan kesadaran. Aktris yang selama ini dikenal lewat peran-peran drama itu tampak totalitas menjajal sisi gelap dan supranatural lewat film ini.


Satu lagi penampilan mengejutkan datang dari Anggun C. Sasmi. Seorang diva legendaris ini melakukan debut layar lebarnya dalam film ini, memegang mikrofon layaknya sedang merapalkan mantra. Meskipun nuansanya mistik, pesona rockstar Anggun tetap memancar kuat.


Selain mereka, tampak pula Angga Yunanda meniup terompet tradisional, Bryan Domani memainkan alat perkusi, dan Chicco Kurniawan yang duduk kalem dengan gitar di pangkuan. Ketiganya berperan sebagai pengiring musik dalam sebuah adegan ritual yang tampaknya menjadi bagian penting dari cerita.


Indra Birowo juga tampil dengan ekspresi pilu, mengendarai motor galon dalam suasana penuh beban, sementara Ganindra Bimo memancarkan aura kuasa saat tampak menindas warga desa. Salah satu foto lainnya memperlihatkan warga menari dalam kondisi kerasukan, semakin menguatkan tema sentral film ini.


Film “Para Perasuk” mengangkat kisah tentang desa yang menganggap kerasukan sebagai sumber kesenangan dan kebersamaan. Di tengah budaya yang tak biasa itu, seorang tokoh bernama Bayu justru bercita-cita menjadi seorang perasuk. Niat itu tumbuh karena Bayu ingin menjadi pusat dalam menghadapi krisis yang mengancam desanya.


Film ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan perfilman Indonesia. Bukan hanya karena premisnya yang unik dan segar, tetapi juga karena sederet prestasi yang telah diraih sebelum rilis. “Para Perasuk” memenangkan hibah pasca-produksi dari “Purin Pictures” di Thailand serta menyabet “CJ ENM Award” di ajang Asian Project Market, bagian dari “Busan International Film Festival” 2024.


“Sambutan internasional ini sangat berarti bagi kami. Semoga karya ini bisa diterima dengan hangat oleh penonton dalam dan luar negeri,” ujar produser Siera Tamihardja.


Sementara itu, Wregas menambahkan bahwa tampilan perdana ini dimaksudkan untuk menunjukkan transformasi karakter para aktor yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ia berharap “Para Perasuk” bisa membawa kebaruan bagi lanskap sinema Indonesia.


Dibintangi oleh beberapa aktris dan aktor mulai dari, Maudy Ayunda, Anggun C. Sasmi, Angga Yunanda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, dan Ganindra Bimo, “Para Perasuk” telah merampungkan proses syuting dan dijadwalkan tayang pada 2025. Dengan judul internasional *Levitating*, film ini diyakini akan menjadi salah satu rilisan lokal paling dinanti tahun ini.


Diberdayakan oleh Blogger.